BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Islam
merupakan agama yang terakhir sebagai penutup semua agama yang telah ada, islam
merupakan agama Rohmatal lil ‘alamin bagi seluruh umat islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW yang mendapat wahyu dari Alloh SWT. Untuk mengetahui
islam lebih mendalam, maka muncullah ilmu yang dinamakan Studi Islam. Akan
tetapi Studi Islam itu sendiri merupakan bidang kajian yang cukup lama. Ia
telah ada bersamaan dengan adanya agama islam. Maka dari itu Studi Islam
menimbulkan berbagai permasalahan yang umum, seperti mengetahui tentang manfaat
dan tujuan mempelajari pengantar studi Islam bagi kehidupan manusia.
Dalam
Studi Islam, tujuan sangat menentukan. Kajian yang dilakukan oleh umat Islam
berbeda dengan kajian yang dilakukan oleh kalangan non muslim. Bagi umat Islam,
mempelajari Islam mungkin untuk memantapkan keimanan dan mengamalkan ajaran
Islam, sedangkan bagi non muslim, mungkin hanya sekedar diskursus ilmiah,
bahkan mungkin mencuri kelemahan umat Islam.
Suatu
kenyataan yang takdapat dipungkiri, bahwa Nilai-nilai dan sistem budaya yang
ada di lingkungan umat islam telah kehilangan daya dinamikanya, sehingga tidak
mampu mewujudkan peran dan fungsinya sebagai Rohmatal lil ‘alamin.
Sementara nilai-nilai dan sistem budaya manusia di lingkungan umat islam pada
umumnya telah didominasi oleh nilai-nilai dan sistem budaya modern, dengan ilmu
pengetahuan dan teknologinya yang semakin canggih serta seluler itu telah
mengalami perkembangan yang cepat dan tanpa batas serta menyentuh tujuan-tujuan
yang hakiki.
Dan
didalam makalah ini akan membahas tentang permasalahan tersebut secara lebih
umum.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
Tujuan Studi Islam?
C.
TUJUAN
Tujuan
dari pembahasan makalah ini adalah agar kita bisa lebih mengenal tentang
silsilah Nasikh wal Mansukh, serta lebih memudahkan kita untuk mempelajari
lebih jauh lagi sehingga dalam proses mempelajarinya, kita tidak menemukan kesulitan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TUJUAN STUDI
ISLAM
Studi Islam merupakan sebuah usaha untuk
mempelajari Islam secara mendalam dan segala seluk-beluk yang berhubungan dengan
agama Islam. Studi Islam ini mempunyai tujuan yang jelas, yang sekaligus
menunjukkan arah Studi Islam tersebut. Dengan arah dan tujuan yang jelas itu,
dengan sendirinya Studi Islam merupakan usaha sadar dan tersusun secara
sistematis.
Muhaimin dalam bukunya mengemukakan bahwa arah
dan tujuan Studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Untuk mempelajari secara mendalam apa
sebenarnya (hakikat) agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya
dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
Sehubungan
dengan hal ini, studi Islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya
agama diturunkan Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta
menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia
di muka bumi. Agam-agama yang pada mulanya tumbuh dan berkembang berdasarkan
pengalaman dan peggunaan akal serta budi daya manusia, diarahkan oleh Islam
menjadi agama monotheisme yang benar. Sementara itu, Allah telah meurunkan ajaran
Islam sejak fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya
manusia tersebut. Kemudian, silih berganti Rasul-rasul telah diutus oleh Allah,
untuk menyampaikan ajaran agama Islam, guna meluruskan dan menyempurnakan
perkembangan akal dan budi daya manusia serta agama mereka menjadi agama
tauhid.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ajaran
agama Islam telah tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan akal
pikiran dan budi daya manusia tersebut untuk mewujudkan suatu kehidupan budaya
dan peradaban yang Islami. Sepanjang sejarah perkembangannya tidak ada
pertentangan antara alam pikiran dan budi daya manusia dengan agama Islam. Kalau
pada suatu masa tampak adanya pertentangan antara ajaran Islam dengan alam
pikiran dan budi daya manusia, dapat diduga bahwa telah terjadi kemacetan atau
penyimpangan dalam perkembangannya. Dengan menggali kembali hakikat Islam, akan
dapat digunakan sebagai analisis terhadap kemacetan atau penyimpangan akal
pikiran dan budaya manusiawi serta ajaran agama Islam sekaligus.
2.
Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok
isi ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalnya
dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang
sejarahnya.
Studi ini berasumsi bahwa agama Islam adalah
agama yang fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama Islam tentunya sesuai
dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada dan
tercipta dalam proses penciptaan manusia. Potensi fitrah inilah yang
menyebabkan manusia hidup, tumbuh, dan berkembang, mempunyai kemampuan untuk
mengatur dan menyusun suatu sistem kehidupan dan lingkungan budaya yang
mewadahi kehidupan dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup bersama
masyarakatnya. Sebagai agama fitrah, pokok-pokok isi ajaran agama Islam
tersebut akan tumbuh dan berkembang secara operasional dan serasi bersama
dengan pertumbuhan dan perkembangan fitrah manusia tersebut.
Dengan demikian, pokok-pokok isi ajaran agama
Islam yang telah berkembang tersebut akan beradaptasi dan berinteraksi dengan
setiap sistem hidup dan lingkungan budaya yang dijumpainya, dan akan berkembang
bersamanya. Dengan kata-kata lain, pokok-pokok isi ajaran agama Islam tersebut
mempunyai daya adaptasi dan integrasi yang kuat terhadap sistem hidup dan
lingkungan budaya yang dimasuki dan dijumpainya. Kalau sekarang ini tampak
bahwa praktik dan pelaksanaan ajaran agama Islam tidak sesuai atau dikatakan
sebagai ketinggalan zaman, perlu dipertanyakan, “Mengapa terjadi demikian?”
yang jelas bahwa keadaan tersebut merupakan pertanda bahwa telah terjadi
penyimpangan dalam penjabaran dan operasionalisasi pokok-pokok isi ajaran agama
Islam, dan harus diluruskan kembali. Hal ini merupakan salah satu tantangan
bagi studi Islam.
3.
Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar
ajaran agama Islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya
sepanjang sejarahnya.
Studi ini brdasarkan asumsi bahwa agama Islam
sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran-ajaran yang bersifat final dan
mampu memecahkan masalah-masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan
tuntutannya sepanjanang zaman. Sumber
dasar ajaran agama Islam akan tetap actual dan fungsional terhadap permasalahan
hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut. Sementara itu,
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman yang berlangsung terus
menerus dan berkelanjutan, permasalahan dan tantangan serta tuntutan hidup
manusia pun bertumbuh kembang menjadi semakin kompleks dan menimbulkan
pertumbuhan dan perkembangan sistem kehidupan budaya dan peradaban manusia yang
semakin maju dan modeen. Mampukah sumber dasar ajaran agama Islam tetap actual
dan menjadi factor dinamik dari perkembangan sistem budaya dan peradaban
manusia yang semakin maju dan modern tersebut? Ataukah mungkin menjadi
kehilangan dinamikanya, sehingga menjadi ketinggalan zaman dan menghambat
pembangunan? Inilah tantangan berikutnya dari studi Islam.
4.
Untuk mempelajari secara mendalam
prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana
realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya
dan peradaban manusia pada zaman modern ini.
Asumsi dari studi Islam adalah bahwa agama
Islam yang diyakini mempunyai misi sebagai Rohmatal lil ‘alamin tentunya
mempunyai nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang bersifat universal, yang
mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing, mengarahkan, mengontrol, dan
mengendalikan factor-faktor potensial dari pertumbuhan dan perkembangan sistem
budaya dan peradaban modern. Didalam era
global, untuk manusia semakin membutuhkan nilai-nilai dan norma-norma yang
bersifat universal, yang diterima oleh seluruh umat manusia untuk mengontrol, dan mengendalikan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Karena itu, nilai dan
prinsip ajaran dasar agama Islam tersebut dapat menjadi alternative yang mampu
mengarahkan, mengontrol, dan mengendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern serta factor dinamika lainnya dari sistem budaya dan peradaban manusia
modern, menuju terwujudnya kondisi kehidupan yang adil dan makmur, aman, dan
sejahtera diantara bangsa-bangsa dan umat manusia. Mungkinkah hal itu bisa
terwujud? Bagaimana caranya? Hal ini juga merupakan salah satu tantangan bagi studi
Islam.
Dengan mengemukakan tujuan-tujuan tersebut,
tampaklah karakteristik dari studi Islam yang selama ini dikembangkan di
Perguruan Tinggi tidak bersifat konvensional, tetapi lebih bersifat memadukan
antara studi Islam di kalangan umat islam sendiri (yang bersifat
subjektif-doktriner) dan kalangan luar islam yang bersifat ilmiah. Oleh karena
itu, tampilannya lebih banyak diwarnai oleh analisis kritis terhadap
hasil-hasil studi dari kedua usaha studi Islam tersebut.
Selanjutnya, dengan tujuan-tujuan tersebut, studi
Islam diharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan usaha pembaharuan dan
pengembangan kurikulum pendidikan Islam pada umumnya, dalam usaha transformasi
kehidupan social budaya serta agama umat Islam sekarang ini, menuju kehidupan
social budaya modern pada generasi mendatang, sehingga misi Islam sebagai Rohmatal
lil ‘alamin dapat terwujud dalam kehidupan nyata didunia global.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Muhaimin dalam bukunya mengemukakan bahwa arah
dan tujuan Studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Untuk mempelajari secara mendalam apa
sebenarnya (hakikat) agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya
dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
2.
Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok
isi ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalnya
dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan perkembangan budaya dan peradaban
Islam sepanjang sejarahnya.
3.
Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar
ajaran agama Islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya
sepanjang sejarahnya.
4.
Untuk mempelajari secara mendalam
prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana
realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan
budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.
B.
KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah tentang Nasakh Wal Mansukh ini yang masih jauh
dari sempurna. Tanggapan, saran dan kritik positif yang membangun dari para
pembaca sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anwar,
Rosihun, DR., M.Ag., dkk, 2009, Pengantar Studi Islam, Bandung: Pustaka
Setia.
2.
Buku
Mahasiswa Pengantar Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar