BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa
Indonesia merdeka setelah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan
ialah terbebasnya suatu bangasa dari belenggu penjajahan. Bangsa yang sudah
merdeka dapat leluasa mengatur laju bangsa dan pemerintahan untuk mencapai
tujuannya.
Kemerdekaan
tidak sepenuhnya menyelesaikan
berbagai persoalan negara. Kemerdekaan politik sesudah masa penjajahan
oleh pemerintah Jepang dan
Belanda itu lebih
mudah dicapai dibandingkan dengan rekontruksi kultural
masyarakat dan renovasi sistem pendidikan kita khusunya pendidikan Islam.
Seiring
dengan perkembangan zaman , persoalan yang dihadapipun semakin bertambah
seperti sistem pendidikan yang sesuai dengan tujuan, visi dan misi negara itu.
Masuknya pemikiran – pemikiran Islam dan berbagai kritis yang melanda negeri
menjadi bagian dari polimik dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam saat
ini.
B. Rumusan Masalah
Sesuai
dengan pemaparan diatas
maka pemakalah akan membahas beberapa permasalahan
diantaranya:
1.
Bagaimana pendidikan Islam pada masa kemerdekaan (orde lama) itu ?
2.
Bagaimana keberadaan pendidikan Islam pada masa kemerdekaan (orde lama)
itu?
C.
Tujuan Penulisan
Setelah diketahui latar
belakang dan rumusan masalah, seperti yang telah dijelaskan di atas, maka penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui
pendidikan islam pada masa kemerdekaan (orde lama)
2. Mengetahui
keberadaan pendidikan islam pada masa kemerdekaan (orde lama)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendikan Islam Pada Masa Kemerdekaan
(Orde Lama)
Setelah
Indonesia Merdeka, penyelenggara pendidikan agama mendapat perhatian
serius dari pemerintah,
baik di sekolah
negeri maupun swasta. Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan
terhadap lembaga tersebut sebgaimana yang telah dianjurkan oleh Badan Pekerja
Komite Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, menyebutkan bahwa
madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber
pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam
masyarakat Indonesia umumnya, hendaknya
pula mendapatkan perhatian
dan bantuan nyata
berupa
tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.
Kenyataan
yang demikian timbul karena kesadaran ummat Islam yang dalam, setelah sekian
lama mereka terpuruk dibawah masuk kekuasaan penjajah. Sebab pada zaman
penjajah Belanda pintu masuk pendidikan modern bagi ummat Islam terbuka secara
sempit. Ada dua penyebab, yaitu :
1. Sikap dan kebijakan pemerintah kolinial yang
amat diskriminatif terhadap kaum Muslim.
2. Politik
nonkooperatif para ulama
terhadap Belanda yang menfatwakan bahwa ikut serta dalam
budaya Belanda termasuk pendidikan
moderennya, adalah suatu bentuk
penyelewengan agama.
Itulah
diantara beberapa faktor
yang menyebabkan mengapa kaum
muslim Indonesia amat
tercecer dalam segi intelektualitas
ketimbang golangan lain.
Keadaan
berubah secara radikal setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, seakan-akan
merupakan ganjaran untuk para pahlawan nasional sepanjang sejarah
pada umumnya terdiri
dari para ulama
atau yang dijiwai oleh keislaman
itu, kemerdekaan membuahkan suatu yang luar biasa besar manfaatnya bagi kaum
muslimin, terutana dibidang pendidikan modern.
Sesuai
dengan sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan
demikian berarti bahwa kehidupan beragama di Indonesia secara konstitusional
dijaminkeberadaanya seperti terdapat pada pasal 29 UUD 1945, yaitu :
- Negara berdasarkan atas Ketuhan Yang Maha Esa.
- Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu
Seiring dengan perjalanan sejarah bangsa dan
negara Indonesia sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945 hingga sekarang, maka sejarah kebijakan Pendidikan di Indonesia termasuk
di dalamnya Pendidikan Islam, memang tidak bisa lepas dari waktu tertentu, yang
ditandai dengan peristiwa-peristiwa dan tonggak- tonggak sejarah sebagai pengikat. Oleh karena itu perjalanan sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang
lebih dikenal dengan Orde Lama,akan berbeda dengan tahun 1965 sampai sekarang
yang lebih dikenal dengan Orde Baru.
Pada
periode Orde Lama ini, berbagai peristiwa di alami oleh bangsa Indonesia dalam
dunia Pendidikan, yaitu :
- Dari Tahun 1945-1950 landasan idial pendidikan ialah UUD 1945 dan falsafah Pancasila
- Pada permulaan tahun 1949 dengan terbentuknya Negara Republik Indonesia Serikat( RIS ), di negara bagiantimur dianut suatu sistem pendidikan yang diwarisi dari zaman pemerintahan Belanda.
- Pada tanggal 17 Agustus 1950, dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan RI, landasan idial pendidikan UUDS RI.
- Pada tahun 1959 Presiden mendikritkan RI kembali ke UUD 1945 dan menetapkan Manifesto Politik RI menjadi haluan Negara. Di bidang pendidikan ditetapkan Sapta Usaha Tama dan Panca Wardhana.
- Pada tahun 1965, sesudah peristiwa G 30 S/PKI kita kembali lagi melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
B. Keberadaan Pendidikan
Islam Pada Masa
Kemerdekaan (Orde Lama)
Di
tengah-tengah berkobarnya revolusi fisik, Pemerintah RI tetap membina
pendidikan Agama. Pembinaan Pendidikan Agamsa tersebut secra formal
dipercayakan kepada Departemen Agama da Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Oleh karena itu dikeluarkanlah peraturan- peratuaran bersama antara kedua
Deparemen tersebut untuk mengelola Pendidikan agama di sekolah-sekolah umum
baik negeri maupun swasta.
Khusus
untuk mengelola pedidikan agama yang diberikan ke sekolah-seolah umum tersebut,
maka pada bulan Desember 1946, dikeluarkanlah Surat Keputusan Bersama (SKB)
antara Menteri PP dan K dengan Menteri Agama, yang mengatur pelaksanaan
Pendidikan Agama pada sekolah-sekolah umum (negeri dan swasta), yang berada di
bawah kementrian PP dan K.
Selanjutnya Pendidikan Agama ini diatur secara
khusus dalam
UU Nomor 4 Tahun 1950 pada Bab XII pasal 20,
yaitu :
- Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid menetapkan apakah akan mengikuti pelajaran tersebut.
- Cara penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam peraturan yang menetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, bersama-sama dengan Menteri Agama
Keadaan pendidikan Islam dengan segala kebijaksanaan
pemerintah pada zaman Orde Lama. Pada akhir Orde Lama tahun 1965 lahir semacam
kesadaran baru bagi ummat Islam, di mana timbulnya minat yang mendalam terhadap masalah-masalah pendidikan
yang dimaksudkan untuk memperkuat ummat Islam, sehingga sejumlah organisasi
Islam dapat dimantapkan. Dalam hubungan ini Kementrian Agama telah mencanangkan
rencana-rencana program pendidikan yang akan dilaksanakan dengan menunjukkan
jenis-jenis pendidikan serta pengajaran Islam sebagai berikut :
- Pesantren Indonesia Klasik, semacam sekolah swasta keagamaan yang menyediakan asrama, yang sejauh mungkin memberikan pendidikan yang bersifat pribadi, sebelumnya terbatas pada pengajaran keagamaan serta pelaksanaan ibadah. Baik guru maupun muridnya, merupakan suatu masyarakat yang hidup serta bekerja sama, mengajarkan tanah milik pesantren agar dapat mmenuhi kebutuhan sendiri.
- Madrasah Diniyah, yaitu sekolah-sekolah yang memberikan pengajaran pada murid sekolah negeri yag berusia 7 sampai 20 tahun. Pelajaran berlangsung di dalam kelas, kira-kira 10 jam seminggu, di waktu sore, pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah (4 tahun pada Sekolah Dasar dan 3 sampai 6 tahun pada Sekolah Menengah). Setelah menyelesaikan Pendidikan menengah negeri, murid-murid ini akan dapat diterima pada pendidikan agama tingkat akademi.
- Madrasah-madrasah swasta, yaitu pesantren yang dikelola secara modern, yang bersamaan dengan pengajaran agama juga dibrikan pelajaran umum. Biasanya tujuannya adalah menyediakan 60%-65% dari jadwal waktu untuk mata pelajaran umum ,dan 35%-450% untuk mata pelajaran agama.
- Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) , yaitu Sekolah Dasar Negeri enam tahun, di mana perbandingan umum kira-kira 1:2. Pendidikan selanjutnya dapat diikuti pada MTsN, atau (sekolah tambahan tahun ketujuh) murid-murid dapat mengikuti pendidikan ketrampilan, misalnya Pendidikan Guru Agama untuk Sekolah Dasar Negeri,setelahnya dapat diikuti latihan lanjutan dua tahun untuk menyelesaikan Kursus Guru Agama untuk Sekolah Menengah.
- Suatu percobaan baru telah di tambahkan pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 tahun, dengan menambahkan kursus selama dua tahun, yang memberikan latihan ketrampilan sederhana. MIN 8 tahun ini merupakan pendidikan lengkap bagi para murid yang biasanya akan kembali ke kampungnya masing-masing.
- Pendidikan Teologi tertinggi, pada tingkat Universitas diberikan sejak tahun 1960 pada IAIN, IAIN ini dimulai dengan dua bagian atau dua fakultas di Yogyakarta dan dua Fakultas di Jakarta.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Pendidikan Islam di Indonesia Setelah Indonesia Merdeka, penyelenggara pendidikan agama mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah negeri maupun swasta. Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut sebgaimana yang telah dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, menyebutkan bahwa madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat Indonesia umumnya, hendaknya pula mendapatkan perhatian dan bantuan nyata berupa tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.
- Keadaan pendidikan Islam dengan segala kebijaksanaan pemerintah pada zaman Orde Lama. Pada akhir Orde Lama tahun 1965 lahir semacam kesadaran baru bagi ummat Islam, di mana timbulnya minat yang mendalam terhadap masalah-masalah pendidikan yang dimaksudkan untuk memperkuat ummat Islam, sehingga sejumlah organisasi Islam dapat dimantapkan. Dalam hubungan ini Kementrian Agama telah mencanangkan rencana-rencana program pendidikan yang akan dilaksanakan dengan menunjukkan jenis-jenis pendidikan serta pengajaran Islam sebagai berikut :
*.Pesantren
Indonesia Klasik
*
Madrasa Diniyah
*.Madrasah
Swasta
*.Madrasah
Ibtidaiyah
*.Kursus
tambahan 2 tahun pada MIN
*.Pendidikan
Teologi
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Bolan, BJ, 1985, Pergumulan Islam di
Indonesia, Jakarta: Grafiti Press
Saidi, Ridwan, 1984, Sejarah Pendidikan
Islam di Indonesia-Lintasan Sejarah dan Perkembangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Yunus, Mahmud.1995.Sejarah Pendidikan Islam
di Indonesia.Jakarta : Mutiara Sumber Widya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar